
Di angkat dari kisah nyata, film Brigde of spies (2015) mengisahkan pertukaran mata-mata antara Amerika serikat dan Uni Sovyet.
Film ini menjadi menarik, terutama bagi pecinta film holluwood karena penonton akan diajak bertamasya pada era perang dingin (1947-1991). Dimana “ganasnya” perang dingin ini juga berimbas pada negeri kita tercinta. Indonesia. Tetapi hal ini akan dibahas disesi yang lain.
Lebih dari itu, film ini adalah garapan sutradara ternama, Steven Spielberg -sekaligus sebagai produsernya. Dimana ia telah beberapa kali memenangi Piala Oscar sebagai sutradara terbaik antara lain pada tahun 1999 melalui film Saving Private Ryan dan tahun 1994 melalui Schindler’s List.
***
Berawal ditangkapnya Rudolf Abel (Mark Rylance) agen mata-mata Sovyet oleh FBI yang kemudian membawanya pada proses persidangan yang panjang dan unfair akibat persepsi tentang perang dingin yang turut mempangaruhi para juri, jaksa, dan hakim persidangan. Dimana juri, hakim dan Jaksa menganggap kasus ini tak ubahnya perang. Sedangkan persidangan itu hanyalah formalitas belaka untuk menjaga nama baik AS di mata dunia internasional.
Adalah James B. Donovan (Tom Hanks) salah seorang pengacara asuransi, mantan konsuler yang ditunjuk oleh asosiasi pengacara AS untuk membela Rudolf Abel di persidangan. Donovan tetap berpegang pada prinsipnya sebagai pengacara yang berusaha meringankan kliennya. Walaupun upayanya itu dikecam oleh banyak pihak termasuk CIA dan keluarganya sendiri.
Hoffman seorang agen CIA pernah secara terangan-terangan mengorek informasi pada Donovan, namun Donovan membantahnya dengan menggunakan konstitusi AS, Bahwa ia bersikeras -sesuai konstitusi AS, Abel hanyalah seorang kriminal, layaknya kriminal lainnya. Yang tentu hal ini membuat Donovan tidak di sukai oleh hakim dipersidangan.
Melalui usaha keras dari Donovan yang memberikan pandangan hukum pada hakim, bahwa pemberian vonis ringan terhadap Abel akan bermanfaat jika suatu saat ada mata-mata AS yang tertangkap oleh USSR atau Uni Sovyet.
Akhirnya dihari penjatuhan putusan sang hakim menghukum Abel dengan vonis 30 tahun penjara. Suatu keputusan yang mendatangkan protes dari banyak pihak termasuk sebagian besar rakyat Amerika.
Donovan menganggap vonis hakim masih terlalu berat, ia pun mengajukan banding di supreme court (setara MA) dan meminta agar Rudolf Abel dibebaskan dengan argumen hukum :
1. Rudolf Abel memiliki prinsip dengan menjaga rahasia negaranya. Ini profesionalitas yang harus di tiru dan dipertimbangkan. Karena tentunya mata-mata AS yang juga tertangkap oleh Sovyet akan melakukan hal yang sama.
2. Rudolf Abel sudah tua dan memiliki keluarga yaitu istri dan anak.
3. Rudolf Abel dapat dijadikan bargaining untuk pertukaran tahanan antara USA dan USSR.
Tepat pada saat itu salah satu operasi CIA untuk memata-matai wilayah Sovyet menggunakan pesawat pengintai Yu-2 di tembak jatuh oleh sistem pertahanan USSR. Pilotnya Gary Powers (Austin Powell) selamat dengan menggunakan kursi pelontar dan tertangkap oleh tentara merah, Sovyet.
Apa yang diutarakan oleh Donovan dihadapan hakim Supreme Court pun terbukti. Bahwa kini ada warga Amerika yang ditangkap oleh USSR dan oleh agen KGB Sovyet yang bernama Vogel sedang menginisiasi pertukaran tahanan. Antara Rudolf Abel dan Garry Powers.
Singkat cerita, pertukaran Rudolf Abel dan Gary Powers pun dilaksanakan di suatu subuh di perbatasan kota Berlin timur dan Berlin barat. Pertukaran tahanan berlangsung sukses berkat kegigihan Donovan melakukan negosiasi dengan pihak Sovyet. Untuk kesusksesannya kelak Donovan mendapat penghargaan dari pemerintah AS, bahkan menjadi juru runding AS ketika hendak membebaskan ribuan tahanan AS di Cuba.
Tafsir Futuristik
Seringkali bahasa yang digunakan undang-undang tidak mendapat penjelasan lengkap oleh pembuat undang-undang, sehingga para ahli hukum kemudian merumuskan beberapa teori penafsiran UU. Terutama apabila terjadi kekosongan hukum, penafsiran hukum mutlak diperlukan. Karena apabila suatu masalah diajukan dipersidangan hakim tidak boleh menolak mengadili -dengan asas ius curia novit, hakim dianggap mengetahui seluruh hukum.
Salah satunya adalah penafsiran futuristik. Oleh Hazewinkel-Suringa mengatakan bahwa putusan Hoge Raad yang fenomenal tentang dimasukanya aliran listrik sebagai benda sebagaimana yang termuat dalam pasal 362 KUHP, adalah menggunakan penafsiran futuristik. Mengingat pada saat itu para pembentuk UU telah memasukan listrik sebagai termaksud benda dalam revisi pasal pencurian. Putusan Hoge Raad ini populer dengan sebutan Electriteite Arrest.
Penafsiran futuristis atau antisipatif memiliki arti bahwa, penafsiran yang mencari makna didalam peraturan-peraturan yang belum mempunyai kekuatan hukum berlaku yaitu dalam rancangan perundang-undangan (Dijan Widijowati, 2018;240)
Donovan telah sudah menggunakan penafsiran futuristis untuk membela Abel. Dengan mengemukakan argumen bahwa jika meringankan Abel maka suatu ketika ada mata-mata AS yang ditangkap oleh Sovyet juga akan diberikan hukuman ringan. Apa yang diutarakan Donovan ini kemudian terbukti melalui vonis yang dijatuhkan pengadilan Sovyet terhadap Gary Powers, dimana ia hanya diberi sanksi 10 tahun penjara.
Lebih lanjut, pada akhirnya argumentasi hukum Donovan terbukti setelah adanya niat dari Sovyet untuk melakukan pertukaran tahanan. Yang merupakan kebijakan baru -baik bagi Sovyet maupun AS sendiri, yang mana biasanya para tahanan mata-mata, berakhir di kursi listrik.
Akan tetapi ada hal menarik dari argumentasi Donovan, ia tidak mendasarkan argumentasinya pada suatu Rancangan UU tertentu. Hal ini wajar karena AS menganut sistem hukum Common Law.
Sehingga dapatlah disebut -yang digunakan Donovan sebagai penafsiran hukum futuristis materil sebagai pembeda dengan penafsiran futuristis formil (mendasarkan pada RUU). Yang banyak terdapat dalam sistem hukum civil law atau Eropa kontinental.
Selain penafsiran futuristis Donovan juga menggunakan penafsiran Teleologis. Hal ini terlihat saat ia mengemukakan pertimbangan usia dan keluarga Abel dihadapan supreme court.
Terakhir, yuk nonton filmnya di YouTube. Adami subtitle nya. []